Kesaksian Murid Komunitas Tembus Pandang, Fakhrudin ( Gerobogan ) No HP. 085768829419 (Part I)

Namaku Fakhrudin, tinggal dan lahir di Kabupaten Gerobogan. Sebagai orang yang tinggal dialam perkampungan pedesaan, suka atau tidak suka dalam kehidupan keseharianku aku dikampung halaman, selalu lekat dengan yang namanya hal-hal mistik atau ghaib, apalagi didaerahku ini, semenjak dulu sangat terkenal dengan yang namanya ilmu ghaib, baik yang beraliran hitam maupun aliran putih.

Ketertarikanku akan dunia ilmu ghaib berawal karena didasari melihat penderitaan penyakit yang diderita oleh Ibu kandungku yang tidak kunjung sembuh. Yang menjadi keanaehan bagi diriku adalah Ibuku merasa sakit, tapi ketika mencoba periksa ke Dokter, ternyata Ibuku tidak secara klinis tidak menderita penyakit medis.

Berawal dari situlah aku mulai penasaran dan tertarik dengan yang namanya ilmu ghaib. Aku merasa heran dengan sakit yang diderita oleh Ibuku, walaupun penyakitnya bisa dirasakan namun ketika diperiksakan ke Dokter tidak mengidap penyakit apa-apa. Dan akhirnya selama bertahun-tahun aku mulai mencari dan melanglangbuana dalam pencarian ilmu ghaib demi untuk mengobati penyakit Ibuku.

Namun betapa kagetnya diriku ketika itu, karena setiap aku datangi orang pintar untuk menuntut ilmu ghaib yang tujuanya untuk kesembuhan Ibuku, rata-rata para orang pintar itu mengatakan bahwa sebetulnya aku itu punya kemampuan daya bathin yang luar biasa untuk bisa menyembuhkan penyakit yang diderita oleh Ibuku.

Sebagai orang yang sangat awam dengan hal ilmu ghaib, aku merasa tidak mengerti sama sekali dengan apa yang dikatakan oleh para orang-orang pintar tersebut, karena jujur aku katakan, aku sendiri merasa tidak mempunyai kemampuan apa-apa tentang ilmu ghaib. Karena kalau aku punya kemampuan ghaib, buat apa aku minta pertolongan orang pintar untuk menyembuhkan penyakit yang diderita oleh Ibuku.

Pernah suatu kejadian yang tidak masuk akal aku alami, ceritanya beberapa tahun yang lalu aku sengaja mendatangi tempat kediaman seorang Ajengan atau Kiayi. Maksud kedatangan diriku adalah tak lain ingin mempelajari serta membuka kekuatan daya bathinku untuk bisa menyingkap hal-hal ghaib, serta bisa membuka jati diriku sebenarnya.

Pada waktu itu oleh Ajengan yang aku datangi, beliau berujar dan mengatakan kepada diriku. Bahwasanya seminggu kedepan, aku disuruh untuk kembali datang menemui belaiu lagi, namun yang membuatku terperangah adalah, Ajengan tersebut berkata “ jika aku sanggup membuka jati dirimu, maka minggu depan aku akan tetap masih hidup, namun jika seminggu lagi aku telah meninggal dunia, maka aku tidak bisa membuka jati dirimu “, begitu kira-kira perkataan Ajengan tersebut kepada diriku. Mendengar perkataan tersebut tentu saja membuat merinding bulu kuduku.

Dan akhirnya setelah lepas seminggu, aku mendatangi kembali tempat rumah Ajengan tersebut yang jaraknya cukup jauh dari tempat tinggalku. Setelah sampai rumah Ajengan tersebut, betapa kagetnya aku, diriku ketika itu juga bagai tersambar petir disiang bolong. Karena ketika aku sowan lagi dijawab oleh pihak keluarga Ajengan, bahwa beliau sudah wafat. Mendengar kabar tersebut rasa takut dan merinding berpacu menjadi satu, dalam hati aku berguman, kok bisa seperti ini. Ternyata ucapan Ajengan itu betul-betul nyata terjadi.

Yang membuatku bertambah takut adalah, kejadian seperti ini sudah menimpa dua orang pintar yang bermaksud mau membuka hijab jati diriku yang sebenarnya. Sehingga mulai saat itu aku menjadi ketakutan sendiri ketika mau belajar atau mempelajari keilmuan ghaib pada seseorang, karena takut dan dikhawatirkan kejadianya terulang seperti pengalaman diatas.

Selanjutnya kejadian yang musykil dan tak masuk akal juga kembali aku alami, ceritanya ketika itu sekitar tiga tahun yang lalu aku ziarah ke Maqom Waliyullah yang ada di Cirebon, yaitu Syekh Syarif Hidayatullah atau yang lebih dikenal dengan kanjeng Sunan Gunung jati. Ketika sedang tafaqur khusyuk didepan Pasujudan maqom Sunan Gunung jati, tiba-tiba aku dihampiri oleh sosok orang tua bersahaja dengan pakaian jubah gamis berwarna kuning keemasan.

Sosok bersahaja tersebut tiba-tiba berkata kepada diriku, beliau menyuruh untuk sowan atau silaturahmi ke Indramayu dan menemui Mas Adi Putra. Mendengar wejangan dari sosok bersahaja tersebut aku hanya bisa anggukan kepala dan setelah itu tiba-tiba sosok bersahaja itu hilang dalam pandangan. Dan semenjak saat itu entah halusinasi atau bukan, sepertinya aku secara bathin sering sowan secara astral ke tempat daerah Mas Adi Putra.

Dan setelah tiga tahun berlalu, tanpa aku sengaja, ketika itu aku sedang buka-buka facebook. Dan tiba-tiba aku merasa sangat kaget setengah mati setelah melihat postingan di akun Adi Putra ada sebuah lukisan, yang didalam lukisan tersebut ternyata ada sosok orang tua yang menyuruhku untuk sowan dan silaturahmi kepada Mas Adi Putra.

Dengan sedikit tergesa-gesa dan merinding, aku terus lihat-lihat akun facebook Adi Putra, dan setelah aku lihat dengan penuh seksama foto lukisan yang ada di Basecamp komunitas tembus pandang, aku menjadi sangat yakin jika sosok yang dimaksud oleh sosok bersahaja itu adalah tempatnya Mas Adi Putra.

Setelah itu tanpa pikir panjang, akhirnya aku membuat jadwal untuk segera datang dan bersilaturahmi ke tempatnya Mas Adi Putra alias Basecamp komunitas tembus pandang. Dan puji syukur alhamdulillah akhirnya aku bisa sowan dan silaturahmi ke Desa Kertanegara Kecamatan Haurgeulis. Dan keanehan kembali terjadi pada diriku, sepenjang mulai masuk ke wilayah Bacecamp, aku sepertinya tidak asing dengan wilayah tersebut, sepertinya aku sudah seringkali lewat tempat tersebut. Tukang ojek motor yang mengantarku ketika itu acapkali sering bertanya kepada warga tentang letak alamat basecamp KTP, walau sebetulnya dalam hati aku sudah hafal betul dengan daerah tersebut walau secara fisik aku belum pernah menyambangi.

Akupun mencoba berkata kepada tukang ojek, jika tempat Basecamp KTP sudah kelewatan, namun tukang ojek itu sepertinya ngotot jika ia warga situ asli dan sudah hafal wilayah. Dan yang terjadi adalah ternyata tukang ojek tersebut nyasar alamat. Dan ketika balik lagi, aku sepertinya tahu tempat Mas Adi, dan ketika itu aku suruh tukang ojek berhenti dan setelah tanya ternyata aku berhenti tepat didepan rumah Mas Adi Putra.

Sesampainya di Bascamp komunitas tembus pandang, betapa terkaget-kagetnya diriku, ketika itu aku mau berniat shalat maghrib didalam basecamp, dan ketika masuk kedalam Basecamp aku melihat sebuah lukisan dan setelah aku amati betul-betul yang ada dilukisan tersebut, ternyata sosok orang tua bersahaja itulah yang telah menyuruhku untuk sowan ke Mas Adi, subhanallah...sungguh kejadian yang tidak masuk akal namun betul-betul terjadi... Bersambung...!!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kesaksian Murid Komunitas Tembus Pandang, Fakhrudin ( Gerobogan ) No HP. 085768829419 (Part I)"

Posting Komentar