Kesaksian Murid Komunitas Tembus Pandang, TAUFIQ ( Jakarta ) No HP. 082298196627

TEMBUSPANDANG-Diriku mengenal tentang Komunitas Tembus Pandang berawal dari dunia media sosial yaitu Facebook, tak kala aku lihat-lihat akun dari Mas Adi Putra, entah mengapa pada saat itu seperti ada rasa bathin untuk menimba ilmu ditempat Komunitas Tembus Pandang.

Setelah beberapa hari aku ikuti akun dari Mas Adi Putra dimedia sosial, akhirnya dengan hati yang mantap dan yakin aku putuskan untuk bergabung dan mengikuti Pelatihan Pembangkitan Energi Sejati dengan metode jarak jauh, mengingat waktu itu aku masih disibukan dengan pekerjaanku di Jakarta.

Setelah proses pembangkitan energi sejati selesai, ketika itu oleh Mas Adi Putra aku langsung disuruh untuk melakukan latihan Gerak Rasa, pada saat latihan Gerak Rasa ini kedua tangan terasa ada setrum dan terasa ada hawa dingin. Lalu sektika itu juga kedua tanganku tiba-tiba bergerak sendiri, dan gerakanya seperti gerakan silat.

Lalu pengalaman pada saat latihan Meditasi Dzikir, tiba-tiba aku seperti berada disebuah pinggiran pantai dengan hamparan air laut yang sangat luas sekali. Kemudian aku juga seperti melihat bangunan sebuah candi yang berada disebuah puncak bukit, dan warnanya seperti kuning keemasan. Dan ketika itu aku juga merasakan seperti melihat sebuah lorong, dan ketika aku coba masuk kedalamnya tiba-tiba seperti nampak ada bayangan hitam dan mirip sosok Perempuan.

Selanjutnya pengalaman selanjutnya adalah ketika aku dibimbing dan diberikan arahan untuk melakukan praktek kemampuan terawangan. Ketika pertama kali latihan terawangan, aku mencoba untuk melihat sebuah telapak tangan dari Mas Adi Putra. Ketika aku coba terawang, tiba-tiba yang aku lihat dari telpak tangan Mas Adi seperti keluar cahaya putih yang sangat terang sekali dan menyilaukan mata.

Kemudian praktek selanjutnya adalah aku mencoba untuk menerawang sebuah pohon besar yang berada di tempat kerjaku. Pada saat aku lihat dengan kemampuan mata bathin, aku lihat dipohon tersebut nampak ada sosok nenek-nenek tua yang wajahnya keriput seperti Mak Lampir, sosok tersebut sepertinya memandangiku terus, mungkin dia tahu kalau aku sedang menerawang dia.

Dan berikutnya adalah aku mencoba untuk menerawang atau mendeteksi sebuah bilah pusaka keris kepunyaanku. Pada saat aku terawang isi khodamnya, tiba-tiba nampak ada sosok laki-laki mirip seorang ksatria dari sebuah Kerajaan berjumlah dua sosok. Tampangnya seperti seorang Pangeran dari sebuah Kerajaan dengan kepalanya memakai mahkota, persis seperti dalam cerita sinetron Kian Santang.
Dan pengalaman yang paling cukup mendebarkan setelah mengikuti Pelatihan Pembangkitan Energi Sejati adalah, ketika itu orang tuaku sedang sakit yang sepertinya tidak wajar, dan ketika aku coba terawang gangguanya, tiba-tiba orang tuaku seperti diganggu oleh sosok perempuan yang wajahnya sangat seram sekali dengan rambutnya yang acak-acakan, ketika aku terawang, sosok tersebut matanya melotot dengan wajahnya yang sinis memandangku.

Setelah berkonsultasi dengan Mas Adi, aku disuruh untuk membuatkan segelas air putih yang sudah didzikiri. Namun ketika hendak mentransfer energi sejati kedalam air, tiba-tiba secara refleks kedua tanganku seperti mau gerak dengan sendirinya, dan akhirnya aku ikuti saja geraknya dengan niat melakukan gerak rasa dnegan niat menetralisir makhluk ghaib yang mengganggu orang tuaku, dan setelah beberapa sa’at, orang tuaku sudah normal kembali.

Itulah kesaksian serta pengalaman diriku setelah mengikuti Pelatihan Pembangkitan Energi Sejati di Komunitas Tembus Pandang, walaupun dengan metode jarak jauh, tapi alhamdulillah aku bisa mengaplikasikan keilmuan ini dan bisa merasakan manfaatnya, semoga dengan keilmuan ini aku bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan kepada Mas Adi Putra aku ucapkan terima kasih atas segala bimbinganya.

 Untuk Informasi dan Pendaftaran Pelatihan Pembangkitan Energi Sejati, Silahkan KLIK DISINI

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kesaksian Murid Komunitas Tembus Pandang, TAUFIQ ( Jakarta ) No HP. 082298196627"

Posting Komentar